Mental illness atau
gangguan mental merupakan kumpulan penyakit kejiwaan yang mempengaruhi pikiran,
perasaan dan perilaku seseorang. Gangguan kepribadian ini membuat penderita
sulit untuk mengetahui perilaku yang dianggap normal maupun yang tidak. Kondisi
ini paling banyak menimpa remaja yang berusia 20 tahunan. Mental illness dapat
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya karena stress, depresi akibat
tekanan mental yang tinggi, atau traumatic karena kehilangan seseorang yang
disayangi atau dicintai. Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab dari
tingginya penggunaan obat - obatan terlarang dan pengkonsumsian minuman keras.
Meskipun sangat tidak dibenarkan, penggunaan obat terlarang dan pengkonsumsian
miras menurut para penderita gangguan mental merupakan obat yang cukup ampuh
untuk melarikan diri dari kenyataan yang sedang mereka hadapi.
Berikut ini merupakan
beberapa tanda bahwa seseorang mengalami mental illness atau gangguan mental,
yaitu :
- Sering merasa sedih dan merasa tidak
punya harapan. Orang
yang mengalami gangguan mental biasanya akan merasa rendah diri, sedih, dan merasa
sudah tidak ada harapan lagi untuk berubah maupun untuk diterima kembali oleh
masyarakat. Mereka biasanya akan mengisolasi diri mereka dari berbagai
aktivitas sosial selama lebih dari dua minggu bahkan bisa lebih dari 6 bulan.
Di jepang, fenomena ini disebut hikikomori.
- Munculnya keinginan untuk mengakhiri
hidup. Orang yang
mengalami gangguan mental biasanya memiliki keinginan untuk mengakhiri hidupnya
dengan segera atau lebih populer disebut bunuh diri. Mereka berpendapat bahwa
dengan bunuh diri, maka seluruh persoalan dan permasalahan yang mereka hadapi
akan selesai dan menghilang bersama dengan diri mereka. Padahal, menurut
berbagai agama, perilaku bunuh diri sangat dilarang karena akan menyebabkan
penderitaan yang abadi di alam akhirat.
- Tidak bisa mengendalikan diri
sendiri. Seseorang
yang mengalami gangguan mental diketahui memiliki emosi yang tidak stabil.
Mereka cenderung tidak bisa mengendalikan diri ketika emosi. Mereka dikenal
suka marah, dan sering berteriak histeris serta melakukan tindakan yang
berisiko seperti menyayat - nyayat kulit karena hal yang kecil.
- Sering merasa takut tanpa alasan yang
jelas. Orang yang
mengalami gangguan jiwa juga sering merasa sangat ketakutan meskipun tidak ada
penyebabnya. Rasa ketakutan yang berlebihan ini terkadang sampai menimbulkan
sesak napas. Keadaan ini sering terjadi ketika keadaan mental mereka sedang
tidak stabil.
- Suka Memikirkan suatu hal secara berlebihan. Orang yang mengalami mental illness terkadang suka memikirkan suatu hal secara berlebihan. Meskipun hal tersebut bukanlah hal yang penting. Bahkan, karena seringnya berpikir secara berlebihan tersebut, sampai membuatnya mengalami sakit kepala hebat dan emosi yang tidak terkendali.
Jika ada teman atau
saudara anda yang diduga mengalami mental illness atau gangguan mental,
segeralah lakukan pertolongan pertama dengan pola ALGEE.
Berikut ini merupakan
pola ALGEE dalam pertolongan pertama terhadap orang yang mengalami gangguan
mental, yaitu :
Assess for risk of suicide or harm (menilai risiko bunuh diri
atau tindakan menyakiti diri)
Perilaku menyakiti
diri sendiri atau keinginan untuk bunuh diri merupakan salah satu gejala pada
orang yang mengalami gangguan mental berat. Pertolongan pertama yang dapat anda
lakukan pada pasien gangguan jiwa adalah dengan mengenali gejala ini terlebih
dahulu. Adanya gejala menyakiti diri sendiri merupakan salah satu tanda bahaya,
sehingga orang tersebut harus mendapatkan pengawasan yang lebih.
Listen non judgementally (mendengarkan tanpa menghakimi)
Seseorang yang
mengalami gangguan mental, sebenarnya sangat membutuhkan orang untuk
mendengarkan keluh kesah mereka. Oleh karena itu, jika ada teman atau keluarga
anda yang mengalami kondisi ini, anda dapat memberikan pertolongan pertama
dengan cara mendengarkan setiap keluh kesah mereka tanpa menghakimi mereka.
Menghakimi yang dimaksud adalah memutuskan tindakan mereka benar atau salah.
Mereka sebenarnya tidak membutuhkan pendapat orang lain, tetapi mereka hanya
ingin didengarkan saja keluh kesah mereka. Anda pun dapat memberi saran kepada
mereka dengan saran - saran terbaik tanpa menghakiminya.
Give re-assurance and information (Memberikan dukungan dan
informasi)
Dukungan dari orang -
orang terdekat sangat dibutuhkan oleh orang yang mengalami depresi atau
kesedihan yang mendalam. Pertolongan pertama yang dapat anda lakukan
selanjutnya adalah anda dapat memberikan bantuan dengan cara memberikan
pemahaman dan informasi terkait dengan kesehatan mental. Namun, anda jangan
sampai terkesan menasehati atau menggurui mereka. Tetapi, ajaklah mereka
bersama dengan anda untuk mempelajari kondisi yang sedang dialami.
Encourage appropriate professional help (mendorong mereka
untuk mendapatkan bantuan professional)
Jika anda merasa tidak
mampu membantunya secara langsung, anda dapat mendorong mereka untuk meminta
bantuan tenaga professional. Biasanya, beberapa orang yang mengalami gangguan
mental enggan untuk meminta bantuan professional karena takut akan stigma buruk
dari masyarakat yang akan mereka terima. Oleh karena itu, dukungan dari
orang- orang terdekat sangat dibutuhkan
untuk membangun kepercayaan diri mereka agar meminta bantuan dari professional.
Encourage self - help and other support strategies (mendorong
tindakan yang dapat menolong diri sendiri dan strategi suportif lainnya)
Langkah terakhir yang
dapat anda lakukan adalah self help. Self help merupakan metode yang dapat
dilakukan seseorang untuk mengatasi gangguan kesehatan mental. Bantulah mereka
untuk melakukan berbagai latihan yang tergolong self - help atau kegiatan
suportif lainnya, seperti menarik napas, menenangkan diri, dan mengelola pikiran.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: